Observasi di Kota Cirebon: Suatu
Potensi Pariwisata dengan Meningkatkan
Keberadaan “Heritage” .
By Dr Wilhelmus Hary Susilo IAI
Kota Cirebon
memiliki karakteristik yang
sangat unik dan menarik untuk dikaji, dengan memiliki potensi besar yang
meliputi:
(1). Kota transit yang terletak di jalur Pantura dapat dicapai dengan
sangat mudah dengan segala moda transportasi darat, (2). Kota dengan julukan sebagai kota peninggalan
Wali-Sanga yang memiliki peninggalan warisan situs budaya Keraton Kesepuhan,
Kanoman dan Cirebonan berada di tengah- tengah kota yang sarat dengan
perdagangan, (3). Kota dengan budaya yang majemuk karena dibangun di atas berbagai
percampuran suku bangsa, memiliki kesenian yang beraneka ragam, (4).
Memiliki benda- benda peninggalan budaya
yang bermakna tinggi, (5). Memiliki
berbagai macam kuliner yang lezat, (6). Masyarakat kota yang memiliki sikap
terbuka dan selalu berkembang maju. (7) Memiliki potensi corak batik yang unik
seperti corak karangan dan mega mendung. Selain itu kota Cirebon disebut juga
sebagai Caruban Nagari (penanda gunung Ciremai) dan sebagai Poros Dunia,
tentunya memiliki arti dan makna yang sangat unik. ( Didin, 2011) ASDA II,Kota
Cirebon.
Selanjutnya menurut Abidin
(2011) sebagai Kepala Dinas Organisasi, Pemuda dan Pariwisata menjelaskan; Kota
cirebon sebagai wadah interaksi budaya dunia yang meliputi Portugis, Eropa,
India, Pakistan, Tiongkok, Belanda, Kota Cirebon memiliki karakteristik yang
khas ditinjau dari 4 (empat) aspek yang meliputi: (1) Sisi Bahasa, memiliki
bahasa yang otonom dengan kosa kata yang unik, daru suku Cirebon. (2). Sisi
Ragam Kesenian yang bercorak akulturasi, (3). Sisi Kuliner, seperti nasi jamblang dengan 40-60 jenis
macam yang merupakan masakan kuliner terumit, (4). Sisi Arsitektur, yang
mewadahi budaya dunia terjadi perpaduan unsur- unsur budaya antara lain;
arab, Cina, Hindu, Jawa dan Belanda. Seperti pada bangunan stasiun Kereta Api
kota Cirebon, makan Sunan Gunung Djati, Mesjid Merah , bangunan Keraton
Kesepuhan, Kanoman dan KaCirebonan, Gedung BI lama dan lain sebagainya. Dokumentasi:
potensi situs bersejarah di Kota Cirebon.
Kota Cirebon juga memiliki motto sebagai “ The
Gate of Secret” , karena memiliki banyak benda- benda peninggalan Sejarah dan
Budaya dengan makna yang sangat tinggi. Untuk
menjaga kelestarian dan kesinambungan
benda- benda peninggalan bagi masyarakat dimasa mendatang , untuk itu
perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya.
Salah satu wadah yang dapat menjadi icon kota adalah adanya museum
budaya yang representatif. Sekaligus dapat dijadikan wahana pementasan sendra
tari dan sandiwara khas Cirebon, sehingga event pertunjukan dapat terjadwalkan
dengan baik. Dokumentasi: benda bersejarah dengan makna tinggi dan kesenian
warisan budaya.
Situasi perkembangan kota saat ini berdasarkan
pengembangan wilayah perkotaan yang terbagi dalam 4 (empat) zone, menurut (Yoyon Indrayana, 2011) yang meliputi : (1). Wilayah
Pelabuhan, (2) Wilayah Perdagangan dan Jasa, (3). Wilayah Permukiman, (4). Wilayah
campuran dan pertanian. Sedangkan untuk keberadaan bangunan peninggalan dan eksistensi
terkini; terbagi atas bangunan
pra-Islam, bangunan Kolonial dan bangunan Modern. Ciri bangunna yang cukup
menonjol dapat dilihat pada bagian atap yang bertumpuk dan menggunakan
listplank, untuk bangunan sebelum era Kolonial memiliki ciri khas yaitu tempelan
piring- piring kramik pada dinding bangunan, dan setelah Kolonial sudah tidak menggunakan
piring- piring kramik yang menempel di dinding bangunan. Dokumentasi: bangunan
yang menggunakan kramik pada dinding dan yang tidak. Potensi besar kota Cirebon pada saat ini
adalah sebagai pusat perdagangan dan jasa, karena lokasinya yang strategis,
sehingga pengembangan utamanya sebagai fungsi wadah transaksi perdagangan antar
kota/ wilayah yang sangat ramai.
Dengan
meningkatnya proses transaksi perdagangan antar kota maka pembangunan kota
difokuskan pada sarana dan prasarana serta fasilitas- fasilitas bangunan jasa
dan perdagangan, seperti perkantoran, mal, pasar dan hotel. Sedangkan wilayah
permukiman di arahkan ke area sub-urban
di wilayah kabupaten- kabupaten arah selatan, dengan pertimbangan harga tanah
yang semakin tinggi di pusat kota. Kota
Cirebon memiliki potensi “ Heritage” yang sangat unik, sehingga keberadaan peninggalan
benda- benda dan bangunan bersejarah perlu mendapatkan perhatian yang lebih baik
, sehingga dapat menarik perhatian dari touris lokal dan mancanegara dengan lebih
besar lagi. Pemeliharaan dan penataan situs- situs bangunan telah terlihat
dengan baik, namun masih banyak hal- hal yang perlu dikembangkan lebih lanjut
dalam upaya memajukan aspek pariwisata kota Cirebon di masa yang akan datang.
Dengan
mencermati potensi yang begitu besar
dari keberadaan “heritage” kota Cirebon, maka dapat dikembangkan konsep
pemasaran pariwisata berkelanjutan yang antara lain memperhatikan beberapa
aspek: (1). Mengemas paket- paket pariwisata dalam kaitan para pelaku bisnis yang
datang melakukan transaksi di kota Cirebon, (2). Mempromosikan potensi “
Heritage’ secara terpadu dengan memperhatikan banyak pemangku kepentingan yang
mungkin dapat dilibatkan, (3). Mengemas acara kebudayaan dengan even yang
disusun secara berkelanjutan, dengan wadah yang reperesenatatif dan dapat
menjadi icon kota Cirebon, (4). Mengembangkan sentra- sentra industri
kerajinan, terutama corak batiknya yang sangat indah, (5). Memelihara dan
merawat benda- benda bersejarah yang memiliki makna tinggi, (6). Memelihara dan
merawat bangunan- bangunan cagar budaya yang berpotensi memiliki memori sejarah
yang tinggi, sehingga menjaga keberlanjutan sampai pada masa yang akan datang,
(7). Mengembangkan konsep- konsep
penataan wilayah perkotaan pada kawasan yang memiliki “heritage”, dengan
memperhatikan visual linkage dan circulation linkage dalam skup perkotaan. (8).
Menata pola sirkulasi pedestrian yang nyaman dan bersih serta aman dari
gangguan kriminalitas, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelaku
wisata. (9). Memberikan petunjuk- petunjuk jalan yang jelas sehingga memudahkan
pencapaian pada kawasan wisata dan “heritage”. (10). Untuk lebih dapat memiliki
rasa memiliki kotanya, dapat melibatkan masyarakat luas pada perencanaan tata
wilayah kawasan kota yang memiliki sejarah dan makna “heritage” yang tinggi. Dokumentasi:
potensi “ Heritage” kota Cirebon yang dapat menambah peningkatan arus wisatawan
meliputi situs bersejarah yang terpelihara dengan berkesinambungan.
1. Bangunan
Balai Kota Cirebon dan detail Arsitekturnya
2. Situs Bangunan Keraton
3. Situs bangunan di kota tua
Akhirnya, sebagai pemerhati “heritage” kami berharap
kesinambungan dan keberlanjutan potensi yang ada di kota Cirebon dapat terus
terjaga dengan baik, sehingga kota akan terus berkembang dengan memperhatikan
situs- situs bersejarah sebagai bagian
dari kesatuan dalam proses perencanaan tata-kota di masa datang yang
memperhatikan pengembangan dengan berkelanjutan .
Dr Wilhelmus Hary Susilo,
IAI
Dosen Universitas Persada Indonesia Y.A.I
Tidak ada komentar:
Posting Komentar