Minggu, 07 Oktober 2012

OBSERVASI DI KOTA CIREON SATU POTENSI PARIWISATA DENGAN MENINGKATKAN KEBERADAAN "HERITAGE"


  

Observasi di Kota Cirebon: Suatu Potensi Pariwisata  dengan  Meningkatkan
Keberadaan “Heritage” .
By Dr Wilhelmus Hary Susilo IAI

Kota Cirebon  memiliki karakteristik  yang sangat unik dan menarik untuk dikaji, dengan memiliki potensi besar yang meliputi:
(1). Kota transit yang terletak di jalur Pantura dapat dicapai dengan sangat mudah dengan segala moda transportasi darat, (2).  Kota dengan julukan sebagai kota peninggalan Wali-Sanga yang memiliki peninggalan warisan situs budaya Keraton Kesepuhan, Kanoman dan Cirebonan berada di tengah- tengah kota yang sarat dengan perdagangan, (3). Kota dengan budaya yang majemuk karena dibangun di atas berbagai percampuran suku bangsa, memiliki kesenian yang beraneka ragam, (4). Memiliki  benda- benda peninggalan budaya yang bermakna  tinggi, (5). Memiliki berbagai macam kuliner yang lezat, (6). Masyarakat kota yang memiliki sikap terbuka dan selalu berkembang maju. (7) Memiliki potensi corak batik yang unik seperti corak karangan dan mega mendung. Selain itu kota Cirebon disebut juga sebagai Caruban Nagari (penanda gunung Ciremai) dan sebagai Poros Dunia, tentunya memiliki arti dan makna yang sangat unik. ( Didin, 2011) ASDA II,Kota Cirebon.  

Selanjutnya menurut Abidin (2011) sebagai Kepala Dinas Organisasi, Pemuda dan Pariwisata menjelaskan; Kota cirebon sebagai wadah interaksi budaya dunia yang meliputi Portugis, Eropa, India, Pakistan, Tiongkok, Belanda, Kota Cirebon memiliki karakteristik yang khas ditinjau dari 4 (empat) aspek yang meliputi: (1) Sisi Bahasa, memiliki bahasa yang otonom dengan kosa kata yang unik, daru suku Cirebon. (2). Sisi Ragam Kesenian yang bercorak akulturasi, (3). Sisi Kuliner,  seperti nasi jamblang dengan 40-60 jenis macam yang merupakan masakan kuliner terumit, (4). Sisi Arsitektur, yang mewadahi budaya dunia terjadi  perpaduan unsur- unsur budaya antara lain; arab, Cina, Hindu, Jawa dan Belanda. Seperti pada bangunan stasiun Kereta Api kota Cirebon, makan Sunan Gunung Djati, Mesjid Merah , bangunan Keraton Kesepuhan, Kanoman dan KaCirebonan, Gedung BI lama dan lain sebagainya. Dokumentasi: potensi situs bersejarah di Kota Cirebon.   

Kota Cirebon juga memiliki motto sebagai “ The Gate of Secret” , karena memiliki banyak benda- benda peninggalan Sejarah dan Budaya  dengan makna yang sangat tinggi. Untuk menjaga kelestarian dan kesinambungan  benda- benda peninggalan bagi masyarakat dimasa mendatang , untuk itu perlu dilestarikan dan dijaga keberadaannya.  Salah satu wadah yang dapat menjadi icon kota adalah adanya museum budaya yang representatif. Sekaligus dapat dijadikan wahana pementasan sendra tari dan sandiwara khas Cirebon, sehingga event pertunjukan dapat terjadwalkan dengan baik. Dokumentasi: benda bersejarah dengan makna tinggi dan kesenian warisan budaya. 

 Situasi perkembangan kota saat ini berdasarkan pengembangan wilayah perkotaan yang terbagi dalam 4 (empat) zone, menurut  (Yoyon Indrayana, 2011) yang meliputi : (1). Wilayah Pelabuhan, (2) Wilayah Perdagangan dan Jasa, (3). Wilayah Permukiman, (4). Wilayah campuran dan pertanian. Sedangkan untuk keberadaan bangunan peninggalan dan eksistensi terkini;  terbagi atas bangunan pra-Islam, bangunan Kolonial dan bangunan Modern. Ciri bangunna yang cukup menonjol dapat dilihat pada bagian atap yang bertumpuk dan menggunakan listplank, untuk bangunan sebelum era Kolonial memiliki ciri khas yaitu tempelan piring- piring kramik pada dinding bangunan, dan setelah Kolonial sudah tidak menggunakan piring- piring kramik yang menempel di dinding bangunan. Dokumentasi: bangunan yang menggunakan kramik pada dinding dan yang tidak.  Potensi besar kota Cirebon pada saat ini adalah sebagai pusat perdagangan dan jasa, karena lokasinya yang strategis, sehingga pengembangan utamanya sebagai fungsi wadah transaksi perdagangan antar kota/ wilayah  yang sangat ramai. 

Dengan meningkatnya proses transaksi perdagangan antar kota maka pembangunan kota difokuskan pada sarana dan prasarana serta fasilitas- fasilitas bangunan jasa dan perdagangan, seperti perkantoran, mal, pasar dan hotel. Sedangkan wilayah permukiman  di arahkan ke area sub-urban di wilayah kabupaten- kabupaten arah selatan, dengan pertimbangan harga tanah yang semakin tinggi di pusat kota.  Kota Cirebon memiliki potensi “ Heritage” yang sangat unik, sehingga keberadaan peninggalan benda- benda dan bangunan bersejarah perlu mendapatkan perhatian yang lebih baik , sehingga dapat menarik perhatian dari touris lokal dan mancanegara dengan lebih besar lagi. Pemeliharaan dan penataan situs- situs bangunan telah terlihat dengan baik, namun masih banyak hal- hal yang perlu dikembangkan lebih lanjut dalam upaya memajukan aspek pariwisata kota Cirebon di masa yang akan datang. 

Dengan mencermati potensi yang begitu  besar dari keberadaan “heritage” kota Cirebon, maka dapat dikembangkan konsep pemasaran pariwisata berkelanjutan yang antara lain memperhatikan beberapa aspek: (1). Mengemas paket- paket pariwisata dalam kaitan para pelaku bisnis yang datang melakukan transaksi di kota Cirebon, (2). Mempromosikan potensi “ Heritage’ secara terpadu dengan memperhatikan banyak pemangku kepentingan yang mungkin dapat dilibatkan, (3). Mengemas acara kebudayaan dengan even yang disusun secara berkelanjutan, dengan wadah yang reperesenatatif dan dapat menjadi icon kota Cirebon, (4). Mengembangkan sentra- sentra industri kerajinan, terutama corak batiknya yang sangat indah, (5). Memelihara dan merawat benda- benda bersejarah yang memiliki makna tinggi, (6). Memelihara dan merawat bangunan- bangunan cagar budaya yang berpotensi memiliki memori sejarah yang tinggi, sehingga menjaga keberlanjutan sampai pada masa yang akan datang, (7). Mengembangkan konsep-  konsep penataan wilayah perkotaan pada kawasan yang memiliki “heritage”, dengan memperhatikan visual linkage dan circulation linkage dalam skup perkotaan. (8). Menata pola sirkulasi pedestrian yang nyaman dan bersih serta aman dari gangguan kriminalitas, sehingga memberikan rasa aman dan nyaman bagi pelaku wisata. (9). Memberikan petunjuk- petunjuk jalan yang jelas sehingga memudahkan pencapaian pada kawasan wisata dan “heritage”. (10). Untuk lebih dapat memiliki rasa memiliki kotanya, dapat melibatkan masyarakat luas pada perencanaan tata wilayah kawasan kota yang memiliki sejarah dan makna “heritage” yang tinggi. Dokumentasi: potensi “ Heritage” kota Cirebon yang dapat menambah peningkatan arus wisatawan meliputi situs bersejarah yang terpelihara dengan berkesinambungan.
1.       Bangunan Balai Kota Cirebon dan detail Arsitekturnya
2.        Situs Bangunan Keraton
3.        Situs bangunan di kota tua
 Akhirnya, sebagai  pemerhati “heritage” kami berharap kesinambungan dan keberlanjutan potensi yang ada di kota Cirebon dapat terus terjaga dengan baik, sehingga kota akan terus berkembang dengan memperhatikan situs- situs bersejarah sebagai  bagian dari kesatuan dalam proses perencanaan tata-kota di masa datang yang memperhatikan pengembangan dengan berkelanjutan .

Dr Wilhelmus Hary Susilo, IAI 
Dosen Universitas Persada  Indonesia Y.A.I

Tidak ada komentar:

Posting Komentar